Meja Dapur

Pipiet Senja, Dalam Semesta Cinta

40 comments
Dalam Semesta Cinta

Assalamualaikum

Halo sobat Bunda, apa kabar?

Apa yang akan sobat lakukan bila membaca buku yang bercerita banyak hal? Adakah keinginan kiranya buku ini dibaca juga oleh orang-orang yang kita kenal?

Nah, begitupun Bunda. 

Setelah membaca karya Pipiet Senja, Dalam Semesta Cinta, Bunda jadi ingin mengajak sobat menyelami apa yang terkandung dalam buku tersebut.

Bismillah

PIPIET SENJA

Nama Pipiet Senja sudah Bunda dengar sejak masih remaja. Tepatnya tahun berapa Bunda lupa, namun nama itu cukup menempel di ingatan. Mungkin saja kala itu salah satu karya beliau ada yang terbaca ketika Bunda main-main ke perpustakaan sekolah atau meminjam dari teman.

Sebagai 'anak kolong', membeli buku adalah suatu kemewahan, sehingga bila ingin membaca, kami harus berstrategi.

Bertahun kemudian, tepatnya beberapa bulan yang lalu, dalam salah satu grup literasi, ada seorang teman yang menulis sebuah nasihat dari Pipiet Senja.

Menulislah dengan ending yang bahagia, karena itu adalah do'a. Menulislah dengan alur dan kata-kata yang baik, karena itu pun do'a

Dalam satu kesempatan, salah seorang mentor, Mas Agung Pribadi, menawarkan para anggota untuk membeli buku karya Pipiet Senja, dan salah satunya adalah 'Dalam Semesta Cinta'. Ketika itu Pipiet Senja sedang menggalang dana untuk pengobatan rutinnya

Penasaran dengan nama besar beliau sekaligus berniat membantu, Bunda membeli dua bukunya dan rasanya tak sabar menunggu keduanya tiba.

Dikarenakan kesibukan, Bunda tak sempat langsung membacanya. Namun, Tuhan memang berkehendak agar Bunda membuka lembar demi lembar buku tersebut melalui tantangan Membaca Buku 30 hari dan menuliskan insightnya setiap hari. Diantara beberapa pilihan buku yang akan dibaca dan dikupas, hati Bunda terpaut pada buku "Dalam Semesta Cinta".

Pipiet Senja

16 Mei 1956, terlahir dengan nama Etty Hadiwati Arief di Sumedang, Jawa Barat. Kota kelahiran yang terkenal dengan makanan tahu-nya itu, adalah kota yang sejuk dan segar, dipayungi gunung-gunung yang membuatnya istimewa. Gunung Tampomas yang puncaknya bertakhtakan emas, Gunung Palasari yang asri, Gunung Kunci dan Gunung puyuh, menjadikan kampung halaman Pipiet Senja daerah yang permai pemandangannya.

Sebagai seorang putri mantan  penulis lepas dan wartawan perang di dekade 50-an, Pipiet Senja mewarisi bakat literatur ayahnya. Perjalanan panjang sejak dari kecil hingga menginjak usia senja, berikut suka duka yang dirasakan, dituangkan beliau dalam buku 'Dalam Semesta Cinta'. 

SEBUAH MEMOAR

Memoar adalah catatan atau rekaman tentang pengalaman hidup seseorang, dan dalam buku ini Pipiet Senja menuliskan sendiri kisah pengalaman hidupnya. Catatan cinta yang ia titipkan pada lembar-lembar yang satu masa nanti akan menjadi kenangan.

Identitas Buku

Judul                                 : DALAM SEMESTA CINTA

                                           Memoar Perempuan Penulis Indonesia

Penulis                               : Pipiet Senja

Penyunting                         : Arif Anggoro

Design Cover                      : Mukhlis Umar

Penata Letak                      : Muhammad Abu Raqilla

Cetakan                             : ke-1 Edisi Revisi, Mei 2013

ISBN                                  : 978-602-268-015-4

Penerbit                             : PT. Luxima Metro Pedia

Halaman                            : 380 hlm

Harga                                : 120k

Kata Mereka

Testimoni

Testimoni di atas hanyalah sebagian dari yang menulis di dalam buku. Lima halaman sendiri berisi dua puluh tiga testimoni dari tokoh-tokoh penting dalam hidup Pipiet Senja yang juga tak asing dalam dunia literasi. 

Sebutlah ada Fauzil Aldhim (penulis buku best seller Indahnya Pernikahan Dini) dari Yogyakarta, Afifah Afra (penulis, pengusaha Penerbit Indiva) dari Solo, Habiburrahman El Shirazy (sastrawan dan sutradara film) dan lain-lain.

Tak ketinggalan ananda dan menantu tercinta Adzimattinur Siregar, Haekal Siregar dan Seli Siti Sholihat yang memberikan kesan nyeleneh namun sarat dengan kasih sayang dan aura kebanggaan pada ibu tercinta mereka. 

Sobat semua tentunya sama seperti Bunda, kagum pada Pipiet Senja, mengingat begitu banyak nama-nama besar yang bersedia menjadi saksi kepiawaian beliau dalam literasi. 

INSIGHT

Perjalanan hidup bukanlah sesuatu yang harus disesali, karena tak ada kehendak Allah SWT yang sia-sia. Semua terjadi dengan maksud dan tujuan.

Puisi

Puisi

Prolog

Berilah Aku Waktu

Semua mahluk hidup pada dasarnya akan mati, namun siapkah kita ketika waktunya seakan menghampiri? 
Kadang ketakutan bukan pada apa yang akan dihadapi, 
bukan pada persiapan menghadapi pertanggung-jawaban.

 Meninggalkan mereka yang harus dilepaskan itu yang menghantui

Anno, 2012 

Ketika menulis ulang memoar edisi revisi Dalam Semesta Cinta ini, kondisi kesehatan Pipiet Senja berada pada titik nadir. Para dokter yang merawat mendiagnosis, Thallasemia, Kardiomegali, Hepatitis, Diabetes Mellitus

Satu kondisi yang luar biasa mengerikan, kalau tidak dibilang, semua juga berujung pada satu titik, yakni 'kematian'. 

Ketika itu segala hal yang menakutkan segera berseliweran dan bulu roma meremang hebat tatkala membayangkan seandainya dirinya mendadak incoma, kemudian tergantung pada peralatan.

Naudzubillahi min dzalik!

Buah Hati

Episode

Tiga episode menggambarkan perjalanan hidup Pipiet. 

Langit Jingga Hatiku

Dimulai dari masa kanak-kanak yang penuh ceria dan kenangan suka duka bersama saudara, Eni, Aki, Emih, Bapak dan Ibu. Kenangan tentang ulah-ulah kecil dan yang sulit dilupakan, tentang mengapa aku berbeda?

Sejak kecil mudah sekali jatuh sakit hingga akhirnya divonis Thallasemia, suatu penyakit yang bukan hanya langka keberadaannya juga langka didengar telinga pada masa itu. 

Kisah perjuangan untuk bertahan hidup, juga sekeping moment manis yang akhirnya mempertemukan dia dengan 'Pipiet Senja', nama yang mewarnai perjalanan langkah dia di episode berikutnya.

Langit Jingga Hatiku

Mencoba Untuk Bertahan

Sebagai pembaca, tak pantas rasanya Bunda untuk marah. Namun membaca lembar demi lembar cukilan kisah di buku ini, emosi seperti diaduk-aduk dan dihempas berulang kali.

Jatuh dan bangkit adalah hal yang biasa saja untuk Pipiet Senja. Keteguhan hatinya untuk mencoba bertahan menjadi 'harga' yang tak ternilai harganya. Menjadi contoh, menjadi panutan.

Dalam Semesta Cinta

Tujuan Pipiet Senja menulis buku memoar ini adalah dari keinginannya untuk menemani kaum perempuan, para istri, ibu-ibu yang pernah atau telah melalui lakon yang mirip dengan dirinya.

Kalian tidak sendirian, tidak pernah sendirian. Mari, kita berbagi dan saling menguatkan, saling menyemangati. Niscaya ada solusi untuk kita." Pipiet Senja

Alhamdulillah

Pipiet Senja adalah penulis yang produktif. Tidak kurang dari ratusan novel telah digarapnya, baik dalam bahasa Indonesia maupun bahasa Sunda.

Pipiet Senja harus ditransfusi darah secara berkala seumur hidupnya, karena penyakit kelainan darah bawaan.

Dalam kesempatan ini, Bunda ingin mengajak sobat Bunda untuk mengulurkan tangan dengan membeli buku karya beliau; Pipiet Senja, Dalam Semesta Cinta.

Bunda sengaja mengulas buku ini, dengan niat menyebar luaskan karya beliau, sekaligus membantu untuk menggalang dana untuk pengobatannya. Insya Allah berkah baik untuk sobat sekalian juga untuk Pipiet Senja.

Bila sobat berkenan memiliki karya Pipiet Senja, silahkan menghubungi Mas Agung Pribadi, HP/WA 0838 7029 2389.

Sebuah kisah tiba di tangan, sejumput asa meringankan sesama

Alhamdulillah, semoga Allah SWT memberkahi kita semua

Jangan lupa sobat semua untuk terus mengikuti celotehan Bunda di Meja Dapur  blognya Bunda Dina, atau mampir di Instagram dan Facebook Bunda, agar bisa mengikuti perkembangan yang paling hangat.

Terima kasih atas kunjungannya, kalau berkenan mohon meninggalkan saran dan masukan di kolom komentar.

Wassalam


By. Bunda Dina

Bagi siapapun yang ingin menjadikan artikel ini sebagai referensi, tolong cantumkan link di artikelnya. Mohon tidak untuk copas ya. Terima Kasih
Bunda Dina
Rasa ingin tahu, membuat aku jadi ingin berbagi. I love it

Related Posts

40 comments

  1. Ya Allah, sedih bacanya,, mudah-mudahan beliau selalu diberi ketabahan dan kesabaran serta kekuatan ...

    ReplyDelete
  2. Setiap baca tulisan di blog bunda, aku suka sama bismillah nya.. Itu sengaja ya bun, diseting kaya gitu. Atau setiap post dimasukin gambar bismillah?

    ReplyDelete
  3. sering baca insight Bunda tentang buku Memoar ini di Instagram,dan selalu syukaa au dengan insightnya. baru ga penasaran lagi sama nama Pipit Senja.

    ReplyDelete
    Replies
    1. Iya bener aku juga sering baca insight dan tulisan bunda di instagram. Disajikan apik dan selalu bikin penasaran. Keep inspiring bunda ;)

      Delete
    2. Semoga segera diangkat penakitnya Pipiet Senja,semoga banyak Dermawan yang tergerak untuk membantu beliau.

      Delete
    3. Alhamdulillah kalau memberi wawasan.

      Delete
  4. Pipiet Senja, salah satu penulis senior yang karyanya memang sangat menemaniku di masa-masa sekolah. Terima kasih sudah mengingatkan akan beliau, Bunda.

    ReplyDelete
    Replies
    1. Sama-sama Mbak. Semoga tulisan Bunda ini bisa menjadi salah satu jalan menolong beliau. Dengan mengingat beliau, semoga ada yang tergerak ikut membantu meringankan bebannya

      Delete
  5. Masya Allah...
    Melow bacanya bun..
    Semoga beliau selalu dalam lindungan dan penjagaan Allah SWT...
    Makasih Bun insightnyaa

    ReplyDelete
  6. Masyaa Allah..
    Hebat banget ya beliau dengan segala kemampuannya bisa menciptakan karya yang mungkin tak akan berakhir dan bisa terus dikenang..

    ReplyDelete
  7. masya allah nama beliau sudah aku kenal sejak zaman SMA, dan bisa satu forum saatpandemi lalu. iya beliau ini memang divonis sakit yang subhanalloh

    wah buku ini kaan jadi catatan perjalnan hidup beliau ya bun ketika. berjuang, keren di saat posisi seperti itu masih berkarya

    ReplyDelete
  8. Aku nggak asing dengan namanya bun, sedih banget bacanya. Semoga belaiu diberi keikhlasan dan diberi yg terbaik dari Allah :'( aamiin.
    Tapi salut sih, perjalanan hidupnya nggak untuk disesali tapi diambil hikmah dan dibuat karya. Ini bisa jadi amal kebaikan yg nggak ada habisnya. Jadi makin semangat nulis. Terimakasih inspirasinya bun...

    ReplyDelete
    Replies
    1. masya allah y mbak, sosok yang tangguh dan bisa memetik hikmah sehingga bisa diambil pesannya buat kita yang membaca . nikmat akan sehat tentunya dan terus berkarya

      Delete
    2. Iya Masya Allah sosoknya ya mbak,,, Tetap berkarya dn bermanfaat dengan kondisi beliau..

      Delete
    3. Nah.. Bener banget itu.. Membaca tulisannya Bunda gemes, marah, kesel... Tapi beliau bisa menyikapinya dengan sangat luar biasa. Salut

      Delete
  9. Aku baru pernah dengar namanya bun. Aku pernah baca memoar kehidupan perempuan penderita lupus aja udah naik turun emosinya. Apalagi kalau baca ini bun :")

    Kadang mereka yang diuji lebih dari aku bisa menghasilkan banyak karya, kok aku masih sering mengeluh

    ReplyDelete
    Replies
    1. Manusia ya begitu. Baca memoar Mbak Pipiet Senja pun, ada masa beliau pun sepeti mengeluh. Itu manusiawi. Yang penting kita bisa mengambil hikmah dan tidak larut berkepanjangan

      Delete
  10. Jadi pengingat kala diri futur. Bahwa kehidupan ini akan berakhir menjadi mati

    ReplyDelete
  11. Saya juga mengenal Pipiet Senja ketika masih remaja, tepatnya waktu SMA. Langsung jatuh cinta dengan karya-karya beliau, terlebih ketika mengetahui perjalanan hidupnya yang luar biasa. Sosok perempuan hebat Indonesia

    ReplyDelete
  12. Aku juga sekilas2 pernah dengar nama Pipit Senja bun. Tp belum pernah baca bukunya. Btw, anak kolong maksudnya apa sih bun?

    ReplyDelete
  13. Akk bunda, saya terisak baca quote-quote beliau, :') semoga menjadi amal jariyah untuk bunda karena membantu memasarkan :'), terima kasih karena telah mengulasnya Bunda Dina, semoga bunda sekeluarga senantiasa sehat :)

    ReplyDelete
    Replies
    1. Aamiin YRA. Makasih Mbak. Semiga kita semua sellalu sehat dan dalam lindungan Allah SWT

      Delete
  14. Karya-karya beliau selalu enginspirasi, disajikan dengan bahasa yang begitu menyentuh, membuat pembaca terikut ke dalamnya suasana dalam tulisan.

    ReplyDelete
    Replies
    1. Bener banget, gak cukup sebentar baca tulisan beliau. Kalau belum habis, tak nak berhenti

      Delete
  15. Jadi ingat, beberapa bulan lalu beliau meminta saya menghubungi nomer WAnya karena akan diberi hadiah beberapa karya beliau tapi lupa terus. Hadiah tersebut karena tulisan saya tentang profil Pipiet Senja di sebuah web komunitas yang kami ikutin dan sempat ngezoom bareng tahun lalu.

    ReplyDelete
    Replies
    1. Alhamdulillah... Seneng banget dong Mbak?
      Saya tergerak menulis tentang beliau karena simpati yang mendalam

      Delete
  16. Kok sedih sekali mbaa... Huhhuuhh semoga beliau diberikan keihklasan dan ketabahan serta kesabaran yang lebih...

    ReplyDelete
  17. Aku kenal karya Pipiet Senja sejak di SMP. Karya-karya beliau juga luar biasa, menggugah hati. Udah lama juga ga baca buku beliau lagi

    ReplyDelete
  18. Semoga diberik kesehatn, di angkat sakitnya. Masha Alloh karyanya akan selalu abadi

    ReplyDelete
  19. Masya Allah, terima kasih sharingnya bunda. Semoga beliau diberikan kemudahan dalam segala urusannya, aamiin

    ReplyDelete
  20. Karya-karya Pipiet Senja selalu menyentuh hati, tak lain karena apa yang ditulisnya benar2 hasil dari buah perjuangannya. Saya dulu pembaca setia karya2nya, khususnya cerpen2nya yang banyak diterbitkan di majalah Annida dan Ummi.

    ReplyDelete
  21. Syafakillah bu Pipit Senja. Saya kenal karya beliau sejak waktu SMA dulu. Jadi sedih ya... Btw, makasih Bunda Dina... Artikel nya bagus banget,,,

    ReplyDelete

Post a Comment