Meja Dapur

Memanfaatkan Limbah Kulit Buah

16 comments

Header

🙚 Kulit Buah Nanas & Apel 🙝

Sapa

🎸🎤🥳Jumpa lagi… jumpa Maisy disini…

Jumpa lagi … cilukba … kita bertemu lagi …🎸🎤🥳

Hai... 

Bunda auto nyanyi nih 😄, menyanyikan lagunya mbak Maissy Pramaisshela, penyanyi cilik yang kini sudah menjadi dokter. 

Sobat Bunda kenal gak? Wah … jangan-jangan ketika itu sobat semua belum lahir ya? Ayo di intip di youtube, menambah koleksi lagu anak yang sesuai usia lho.

Kali ini Bunda mau bincang-bincang seputar urusan perdapuran, memanfaatkan limbah kulit buah.

Hmmm… kulit buah Bun? Memangnya bisa dibuat apa? 😮

Jangan bengong gitu dong, ntar laler masuk tuh 😊...

Ketika Bunda bercerita bercerita tentang kompos dari sampah, sobat tentunya sudah membaca bahwa bahan bahan baku untuk membuat kompos tersebut berasal dari kulit buah dan sisa sayuran.

Nah kini Bunda mau berbagi informasi lagi mengenai bagaimana memanfaatkan limbah kulit buah selain untuk dibuat kompos. Pada dasarnya sebagian besar kulit buah bisa dimanfaatkan kembali. 

Bila kita kembalikan pada masa sebelum adanya bahan pangan alternatif atau majunya teknologi pangan, justru masyarakat banyak memanfaatkan bahan alami. Makin luasnya pengetahuan terutama tentang menjaga kesehatan, saat ini justru banyak yang kembali menggali kearifan sumber daya alam, salah satunya dengan mendayagunakan limbah buah-buahan. 

Ohya ... disini Bunda mengganti istilah sampah dengan limbah, agar lebih nyaman pembahasannya karena yang akan dihasilkan berupa minuman. 

Nah… biar tidak penasaran, yuk kita bahas lebih lanjut 

Bismillah

LIMBAH RUMAH TANGGA

Seperti yang sudah Bunda ceritakan sebelumnya, limbah yang dihasilkan sebuah rumah tangga terdiri dari:

  • Limbah Sayur / Buah dari dapur
  • Limbah Hewani dari dapur
  • Limbah sisa masakan dari dapur
  • Limbah ranting & dedaunan dari halaman
  • Limbah plastik, botol, kertas, besi dll 
  • Dll

Dimana semuanya dipilah dalam 2 kategori;

  • Limbah Organik
  • Limbah Non Organik

Kulit Buah termasuk limbah dapur organik, yang bisa didaur ulang dan bermanfaat.

Untuk menunjang kesehatan kami sekeluarga rutin minum juice buah, yang otomatis menyumbangkan limbah yang melimpah. Nah disinilah otak Bunda bekerja untuk memanfaatkannya. 

Buah Nanas

Sobat Bunda suka buah nanas?

Buah eksotik yang dalam bahasa latin disebut ananas comosus ini sangat menyegarkan dengan rasa khas manis dan asam. Layaknya seorang raja, penampilan buah ini menjulang dengan mahkota hijau bertengger di ujung buahnya. 

Tidak hanya di Indonesia, banyak negara yang juga mengkonsumsi nanas. Bahkan pada tahun 2016, Kosta rika, Brasil dan Filipina menyumbang hampir sepertiga produksi nanas dunia.

Ada yang menarik bila sobat Bunda mempelajari buah nanas diolah oleh warga Meksiko. Selain menjadikan daging buahnya menjadi makanan, ternyata mereka juga memanfaatkan kulit buahnya menjadi minuman khas yang dinamakan TEPACHE.

TEPACHE

Tepache adalah minuman probiotik khas Meksiko yang berasal dari fermentasi buah nanas. Rasanya manis dan segar dengan aroma khas nanas. Bahan baku utamanya adalah kulit dan daging buah nanas yang dimaniskan dengan gula bernama piloncillo, sejenis gula merah dari tebu yang mirip dengan gula jawa biasa. 

Tepache

Minuman ini enak disajikan dingin tentunya dan diberi taburan bubuk kayu manis. atau, pada saat membuatnya sudah di tambahkan batang kayu manis untuk menambah sensasi aromanya.

Karena melalui proses fermentasi, tentunya minuman ini mengandung soda. Sebagai minuman probiotik, tepache memiliki manfaat untuk melancarkan saluran cerna dan meningkatkan imunitas tubuh. 

Cara Membuat TEPACHE

Bahan:
  • 2 buah ukuran sedang/ besar
  • 300-400 gram brown sugar / gula aren
  • 2,5 liter air matang
Peralatan:
  • 1 buah toples KACA kapasitas minimal 3 liter (harus lebih besar volumenya dibanding jumlah air)
  • Kain kasa/ saputangan untuk menutup wadah
  • panci untuk merebus
  • saringan
Cara Membuat:
  1. Didihkan air di dalam panci lalu masukkan gula, aduk hingga larut, sisihkan. Karena akan dibuat minuman, Bunda biasanya mendidihkan semua airnya, walau yang dipergunakan untuk melarutkan gula hanya sebagian. Sobat bisa mendidihkan sebagian saja lalu selebihnya menambahkan air yang sudah matang atau air mineral.
  2. Sambil menunggu air mencapai suhu ruang, kita siapkan buah nanasnya.
  3. Sebelum dikupas, buah nanas dibersihkan betul-betul agar tidak ada kotoran yang menempel. 
  4. Kupas nanas seperti biasa dengan menyisihkan kulit juga mata buah, susun di dalam toples. Bila kulitnya terlalu besar, bisa dipotong lebih kecil namun jangan dicincang. Untuk toples, wajib berbahan kaca ya, karena ada proses fermentasi yang sifatnya asam. 
  5. Tuangkan semua air, termasuk larutan gula, kedalam toples hingga kulit dan mata nanas terendam semuanya. Aduk pelan sambil ditekan-tekan agar buah terkumpul di bawah. Buahnya yang tak terendam air, akan berpotensi membusuk dan merusak proses pembuatan tepache
  6. Tutup permukaan/ lubang toples dengan kain kasa / saputangan dan ikat dengan karet / tali. Kain kasa jangan terlalu jarang, agar tidak ada binatang yang masuk, misalnya semut atau lalat buah. Dan jangan juga terlalu rapat agar udara yang mengandung mikroorganisme mudah untuk keluar masuk. 
  7. Setelah 24-36 jam, lakukan pengecekan. Proses fermentasi akan memunculkan gelembung / buih putih di permukaan cairan.
  8. Tepache bisa dinikmati setelah 2-3 hari, namun sebelumnya saring dulu untuk memisahkan ampas nanas dan air. Lebih lama fermentasi, rasa minuman ini akan semakin asam begitupun makin hangat suhu ruangan proses fermentasi bisa lebih cepat. Untuk percobaan pertama, ada baiknya dicek setelah 48 jam.
  9. Minuman tepache yang berlebih bisa di simpan dikulkas, dan dihabiskan sebelum 3 hari agar sodanya tidak makin keras. sedangkan ampas nanas bisa dimasukkan dalam composter bin.
Cara Membuat

Selamat menikmati minuman sehat, jangan lupa tambahkan es batu dan sedikit bubuk kayumanis. 

Mau lebih nikmat? minum bersama nata de coco dech, segernya mantap 😋

Buah Apel

Buah ini termasuk yang disukai siapa saja baik muda maupun tua. Sebagian besar buah apel rasanya manis khususnya yang berwarna merah kekuningan. Ada juga apel yang berwarna hijau dengan rasa yang lebih asam namun menyegarkan.

Kota Malang adalah sumber buah apel yang sangat khas. Buahnya kecil dengan warna hijau kemerahan dengan rasa yang lebih asam dibanding apel hijau import.

Manfaat Buah Apel

  1. Membangun kekebalan tubuh
  2. Meredakan gejala asma
  3. Membantu pencernaan & kesehatan usus
  4. Antidiare
  5. Mengontrol diabetes
  6. Menurunkan resiko terkena penyakit kanker
  7. Membantu merawat kulit
  8. Melindungi fungsi jantung
Banyak sekali manfaat yang bisa dipetik dari buah apel. Bahkan dari hasil study di tahun 2017 ditemukan adanya zat asam ursolat di kulit buah apel yang teksturnya menyerupai lilin. Senyawa ini ternyata memiliki beberapa khasiat yang baik bagi kesehatan. Diantaranya adalah menghambat pertumbuhan sel kanker prostat dan sebagai senyawa anti kanker.

Jadi. kulit dan bagian tengah buah apel yang tidak di makan, jangan dibuang ya sobat. Yuk kita manfaatkan untuk membuat cuka apel.

Cuka Apel

Cuka apel / apple vinegar  dinilai memiliki berbagai khasiat menyehatkan, termasuk efek antimikroba dan antioksidan. Terlebih lagi, bukti menunjukkan bahwa cuka apel bisa memberikan manfaat kesehatan seperti membantu menurunkan berat badan, mengurangi kolesterol, menurunkan kadar gula darah dan memperbaiki gejala diabetes. Tidak heran  jika banyak orang yang mengkonsumsinya. 

Alih-alih membeli, Bunda lebih sering membuat sendiri dari limbah kulit apel yang buahnya digunakan untuk membuat jus atau dimakan begitu saja.

Cara Membuat Cuka Apel

Bahan:
  • 250 gram kulit dan bagian tengah buah apel
  • 250 gram gula pasir
  • 1 liter air matang
Peralatan:
  • 1 buah toples KACA kapasitas minimal 1,5 liter (harus lebih besar volumenya dibanding jumlah air)
  • Kain kasa/ saputangan untuk menutup wadah
  • panci untuk merebus
Cara Membuat:
  1. Didihkan air di dalam panci lalu masukkan gula, aduk hingga larut, sisihkan. Sama seperti membuat tepache, mendidihkan semua airnya karena akan dikonsumsi. 
  2. Sambil menunggu air mencapai suhu ruang, kita siapkan kupas dan potong apelnya
  3. Untuk semua proses fermentasi, toples yang dipergunakan wajib berbahan kaca. 
  4. Tuangkan semua air, termasuk larutan gula, kedalam toples lalu masukkan kulit dan potongan tengah buah apel. 
  5. Tutup permukaan/ lubang toples dengan kain kasa / saputangan dan ikat dengan karet / tali. Kain kasa jangan terlalu jarang, agar tidak ada binatang yang masuk, misalnya semut atau lalat buah. Dan jangan juga terlalu rapat agar udara yang mengandung mikroorganisme mudah untuk keluar masuk. 
  6. Diamkan selama 3-4 minggu di tempat yang terhindar dari sinar matahari. jangan lupa sesekali diaduk agar semua bagian apel dapat terfermentasi. Seperti proses fermentasi umumnya, jangan panik bila ada gelembung udara yang muncul dipermukaan.
  7. Setiap 2 hari sekali lakukan pengadukan pelan-pelan, setelah itu ditutup kembali.
  8. Biasanya di hari ke 3, aroma manis apel mulai tercium dan cukup menggoda untuk dicicipi. Bila sobat ingin meminumnya, tidak masalah karena memang rasanya pun sudah cukup enak, sama seperti tepache. Namun bila ingin menghasilkan cuka, maka proses dilanjutkan sampai 3-4 minggu
  9. Setelah melalui proses ini, pisahkan antara ampas dan cairan dengan saringan kain. Ampas apel bisa dimasukkan kedalam composter bin, dan cairan kembali dimasukkan kedalam botol kaca untuk melanjutkan proses fermentasi kedua selama 3-4 minggu berikutnya. 
  10. Pada proses fermentasi kedua, larutan dimasukkan ke dalam botol bertutup, namun menutupnya jangan terlalu rapat mengantisipasi apabila masih ada gas yang dihasilkan.
  11. Ciri khas cuka apel yang telah siap konsumsi warnya menjadi lebih pekat. 
Cara Membuat Cuka Apel

Cara mengkonsumsi Cuka Apel

  • Campurkan cuka apel secukupnya dalam air, lalu diminum
  • Ada juga yang meminumnya langsung, namun batasi maksiman 2 sdm
  • Bahan campuran untuk membuat saus salad / salad dressing
  • Mengempukkan daging dengan cara direndamkan minimal 12 jam bersama rempah-rempah yang diinginkan

Bunda sendiri lebih sering menggunakan cuka apel untuk rendaman daging, terutama bila dagingnya akan di panggang atau di tumis. Selain daging menjadi empuk, citarasanya juga makin maknyus.

Alhamdulillah

Ayo sobat tunggu apalagi, segera kita memanfaatkan limbah kulit buah menjadi  sesuatu yang bisa berguna. 

Daur Ulang
Masih banyak lagi lho informasi seputar daur ulang isi dapur yang akan Bunda bagi, so pantau terus Meja Dapur blognya Bunda Dina. 

Wassalam
By. Bunda Dina


Bagi siapapun yang ingin menjadikan artikel ini sebagai referensi, tolong cantumkan link di artikelnya. Mohon tidak untuk copas ya. Terima Kasih

Bunda Dina
Rasa ingin tahu, membuat aku jadi ingin berbagi. I love it

Related Posts

16 comments

  1. Menjaga bumi, memanfaatkan lingkungan dan mendatangkan nilai lebih ya bunda. Saluh sama bunda satu ni

    ReplyDelete
  2. Informasi skali bunda..
    Jdi pengen eksekusi nih cuka apelnya

    ReplyDelete
  3. Baru tau tepache Bund, auto praktekin pas beli nanas madu, kulitnya diminta juga :D ehe

    ReplyDelete
    Replies
    1. Lebih baik ngupas sendiri mbak... Biar dipastikan kulit nanasnya bersih. Kan hasil fermentasi mau di minum

      Delete
  4. Wah... terimakasih bun..
    Lengkap sekali penjelasannya. Dari awal sampai akhir. Daging semua ini artikelnya.

    Ga cuma info, tapi juga disertai resep pula.
    Mantaplah bun.

    Barakallah bun 💕

    ReplyDelete
  5. Ternyata mudah ya bun cara buatnya. Cuka apel setelah selesai fermentasi kedua biasanya aman digunakan maupun disimpan lagi untuk berapa lama, bun? -Ami-

    ReplyDelete
    Replies
    1. Menurut coach yg ngajarin, cuka tahan bisa sampai bertahun tahun, seperti wine. Tapi karena Bunda buat gak terlalu banyak dan sering dipakai terutama untuk marinasi daging, jadi gak pernah sampai berbulan-bulan. Habis, buat lagi

      Delete
  6. jadi malu deh, selama ini kalau menikmati buah, ya udah dibuang aja kulitnya. ternyata manfaatnya sebagus ini. mana buatnya ternyata enggak ribet. terima kasih artikelnya, mbak. bisa banget nih dicoba di rumah

    ReplyDelete
  7. Duuuh, Maissy, nggemesin.. hihi...
    Anak saya senang makan nanas, Bunda. Selama ini, kalau ngupas nanas, sayang rasanya, melihat kulitnya banyak yang terbuang. Ternyata, bisa ikut diolah juga, ya. Harus dicoba ini. Makasih infonya, Bunda Dina ^^

    ReplyDelete
  8. Menarik banget ini, aku baru tau soal Tepache, ternyata bisa dibikin sendiri dannn bagusnya ngolah dari buah nanas yang sudah jadi limbah juga bisa yaa. Keren

    ReplyDelete
  9. Ihh keren banget! Aku baru tau tentang Tepache, jadi pengen bikin....

    ReplyDelete
  10. Aku baru tahu tentang Tepache nih dari blog ini, rasanya pasti segar ya minumannya.. Kalau cuka apel aku suka konsumsi, minum langsung biasanya..

    ReplyDelete

Post a Comment